Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper …


Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letnan Jenderal TNI (Purn.) Muhammad Herindra. Puan mengatakan, berdasarkan hasil fit and proper tersebut, DPR menyepakati Herindra sebagai calon Kepala BIN.

“Ya, alhamdulillah kami baru saja, Pimpinan DPR bersama dengan tim, tim perwakilan dari semua fraksi, delapan fraksi yang ada di DPR melakukan pertimbangan, atau fit and proper test terkait dengan calon Kepala BIN atas nama Bapak Muhammad Herindra,” kata Puan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/10).

Dia mengatakan tim yang melakukan uji kelayakan telah sepakat Herindra menjadi Kepala BIN. Dia mengatakan Herindra akan dilantik oleh Prabowo Subianto setelah resmi menjadi Presiden.

“Hasil dari tim pertimbangan tersebut menyatakan Bapak Herindra sebagai satu-satunya calon Kepala BIN dinyatakan kami terima untuk bisa dilantik pada waktunya oleh presiden yang akan datang, yaitu Presiden Prabowo Subianto,” ujarnya.

DPR akan menggelar rapat paripurna terkait calon Kepala BIN, Kamis (17/10). Kemudian, DPR segera bersurat kepada Presiden.

“Insyaallah paripurna untuk menyatakan terkait dengan kesiapan bahwa calon Kepala BIN yang akan datang ini kita akan lakukan paripurnanya besok, hari Kamis,” jelasnya.

Puan meminta Kepala BIN yang baru dapat menjaga stabilitas negara. Selain itu, dia berharap Kepala BIN dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

“Kemudian, bagaimana kemudian tetap menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia ini bisa berjalan sebagaimana satu negara yang memang utuh dan menjaga konsistensi bagaimana sebagai tupoksinya BIN bisa bekerja secara netral,” ujarnya.

“Kemudian tentu saja bekerja untuk bukan ke dalam saja, tapi juga menjaga tugas tupoksinya itu untuk ke luar, maksudnya ke luar negeri,” sambungnya.

Herindra mengatakan akan berkolaborasi dengan semua stakeholder untuk menjaga Indonesia.

“Intinya kita harus kolaborasi dari semua stakeholder ya, intinya kita tetap harus menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia,” ujarnya. (Detik)




Source

Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *